Debut Rivian mencetak sejarah baru di bursa Amerika Serikat. Pabrikan mobil listrik yang baru memproduksi sekitar 150 unit itu langsung meraup pemasukan sekitar US$12 miliar (Rp170,4 triliun, kurs Rp14.200 per US$1) dari 153 juta lembar saham yang dilego di bursa Nasdaq pada Rabu, 10 November 2021.

Dalam catatan bursa AS, angka IPO (initial public offering) Rivian tersebut merupakan yang terbesar sejak 2014.

Rekor berikutnya adalah nilai pasar (market capitalization) Rivian (lebih dari US$80 miliar) melampaui Ford (US$77 miliar) yang juga sebagai pemilik sebagian saham Rivian.

Dalam skala global, IPO Rivian sebesar Rp170,4 triliun, juga menjadi yang terbesar untuk tahun 2021. Sekadar catatan, IPO Bukalapak pada Juli lalu, yang tercatat sebagai terbesar dalam sejarah bursa saham Indonesia, mendulang dana sekitar Rp 20 triliun.

Kiprah saham Rivian juga masih membuat banyak orang tercengang sampai pada akhir sesi bursa pekan ini.

Pada penutupan bursa Nasdaq Jumat, 12 November 2021, harga saham Rivian nangkring di angka US$129,95 per biji. Angka ini meloncat jauh dari harga perdana US$78. Naik sekitar 70%.

Dengan posisi harga terakhir sebesar itu market cap Rivian mencapai sekitar US$113 miliar, mengalahkan General Motors (US$92 miliar).

Nilai pasar Rivian yang menggelembung gede tersebut mengundang komentar Elon Musk, sang bos puncak Tesla, sehari setelah IPO.

Melalui cuitan di Tweeter, ia bilang begini: “Semoga mereka (Rivian) mampu mencapai produksi yang tinggi, dan arus kas lancar. Itu ujian yang sebenarnya. Ada ratusan perusahaan rintisan otomotif baik yang elektrik maupun mesin bakar, tapi hanya Tesla satu-satunya perusahaan otomotif AS dalam sejarah 100 tahun terakhir, yang mampu mencapai produksi yang tinggi sekaligus arus kas terjaga lancar”.

Elon menyampaikan isi pesan yang memang wajar dalam hukum bisnis. Salah satu indikator utama perusahaan yang sehat adalah arus keluar-masuk uang harus lancar.

Namun, dalam cuitannya itu yang mengunggulkan Tesla menunjukkan ada pesan tersirat yang meremehkan perusahaan otomotif lainnya, termasuk Rivian tentunya.

Ada nada kheki atau sedikit cemburu Elon terhadap Rivian. Mungkin saja, karena capaian Rivian tersebut berkat orang-orang Tesla yang “dibajak” Rivian.

Model SUV R1S Foto rivian.com

Memang ada sejumlah tenaga ahli Tesla yang hijrah ke Rivian, termasuk sejumlah insinyur kunci yang membidani kelahiran Tesla Model 3. Kehadiran mereka tentulah memercepat Rivian dalam menghasilkan produknya.

Selain itu, bisa jadi Elon rada iri dengan kapitalisasi pasar Rivian yang sedemikian gede dalam waktu singkat.

Rivian menembus nilai pasar U$100 miliar hanya dalam waktu tiga hari, sementara Tesla baru bisa mencapai angka itu pada Januari 2020, atau 10 tahun sejak IPO Tesla pada 29 Juni 2010.

Namun, sesungguhnya Elon tak perlu kuatir amat. Nilai pasar Tesla sudah sampai US$1 triliun (1.000 miliar) per 11 November 2021. Artinya, sejak Januari 2020 nilainya sudah naik 10 kali lipat, yang telah membuat Elon Musk menjadi manusia terkaya sejagad raya.

Tinggalkan Balasan