Pabrikan mobil mungil legendaris, Mini Cooper, bakal masuk ke pasar kendaraan murni listrik mulai 2023. Meskipun, ia tak serta merta menyetop produksi mobil berbahan bakar minyak pada tahun itu.

Melalui rilis yang memaparkan strategi “hijau” Mini dalam jangka panjang, brand yang berada di bawah naungan BMW Group tersebut menyatakan akan meninggalkan mesin bensin, dan beralih sepenuhnya ke motor listrik, pada awal dekade 2030.

Mini elektrik foto: BMW Group

Dalam rilis yang dikeluarkan awal November 2021 itu, Mini bakal memamerkan mobil listriknya pada 2023. Model yang akan diluncurkan tetap bergaya khas Mini: model tiga pintu, dan crossover.

Sesuai strategi yang sudah digariskan tersebut, Mini selain menyiapkan mobil listrik juga tetap memproduksi mobil ber-BBM, dan berpenggerak hibrid.

Mini berharap, pada 2027 penjualan global produknya akan mencapai perimbangan antara yang ber-BBM dan yang berpenggerak listrik: 50: 50 persen.

Untuk produksi sekarang ini, Mini menggelindingkan varian hibrid plug-in. Artinya, daya baterai yang menggerakkan motor roda dipasok dari mesin bakarnya. Dengan metode plug-in baterai dicas saat mobil berjalan.

Metode plug-in ini tentu saja masih mengeluarkan emisi gas buang, yang dihasilkan dari mesin bakar internalnya, meskipun volumenya lebih rendah. Artinya, masih juga belum ramah lingkungan.

Varian hibrid ini hadir dalam model Mini Cooper SE Countryman ALL4. Sedangkan model Mini Cooper SE juga sudah ada variannya yang berpenggerak listrik penuh.

Tinggalkan Balasan